Dalam waktu yang relatif singkat, DeepSeek AI—perusahaan rintisan asal Tiongkok—berhasil menjadi pusat perhatian global di dunia kecerdasan buatan. Sejak awal tahun 2025, nama DeepSeek semakin sering disebut-sebut, bahkan disebut sebagai iptogel “penggoyang dominasi Barat” dalam industri AI yang selama ini didominasi oleh OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.
Bukan tanpa alasan. DeepSeek AI menghadirkan serangkaian inovasi luar biasa—mulai dari peluncuran model open-source yang sangat efisien, lonjakan popularitas aplikasi chatbot-nya, hingga keterlibatan dalam sejumlah polemik global terkait privasi dan keamanan data.
Artikel ini akan membahas secara mendalam update terbaru dari DeepSeek AI hingga Maret 2025, mencakup teknologi, kebijakan, dampak geopolitik, hingga prediksi masa depan perusahaan.
1. Siapa Itu DeepSeek AI?
DeepSeek AI didirikan tahun 2023 di Hangzhou, Tiongkok, oleh Liang Wenfeng, seorang teknolog yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri High-Flyer—hedge fund ternama di Asia. Visi utama DeepSeek adalah menciptakan AI open-source yang kuat, hemat biaya, dan dapat diakses luas oleh publik maupun perusahaan.
Yang membedakan DeepSeek dengan kompetitor adalah pendekatannya: efisiensi biaya dan transparansi kode sumber, dua aspek yang kini banyak dipertanyakan di perusahaan-perusahaan besar Barat seperti OpenAI yang cenderung tertutup.
2. Peluncuran DeepSeek-VL dan DeepSeek-R1
DeepSeek-VL (Vision-Language Model)
Pada awal Januari 2025, DeepSeek meluncurkan DeepSeek-VL, sebuah model multimodal pertama dari Tiongkok yang mampu memahami teks dan gambar secara bersamaan.
Model ini menunjukkan performa luar biasa dalam berbagai benchmark seperti:
MMBench
ScienceQA
COCO Captioning
Dengan kemampuan memahami konteks visual dan teks, DeepSeek-VL digadang-gadang sebagai alternatif open-source dari GPT-4V (versi multimodal GPT-4).
DeepSeek-R1
Peluncuran DeepSeek-R1 di pertengahan Januari 2025 menjadi momen paling krusial. Model LLM ini berhasil menyamai performa GPT-3.5 di banyak tugas, seperti:
Penyelesaian kode
Penyelesaian logika matematika
Pemrosesan bahasa alami kompleks
Yang mengejutkan dunia: biaya pelatihan DeepSeek-R1 hanya sekitar USD 6 juta, jauh lebih murah dari biaya pelatihan GPT-4 yang diperkirakan mencapai USD 100 juta lebih.
3. Melejitnya Aplikasi Chatbot DeepSeek
Pada 10 Januari 2025, DeepSeek AI merilis aplikasi chatbot berbasis model mereka, dan dalam waktu kurang dari 3 minggu:
Menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store Amerika Serikat, melampaui ChatGPT milik OpenAI.
Mendapat ulasan positif dari pengguna karena kemudahan akses, cepat, dan ringan.
Versi gratisnya menarik perhatian pengguna global yang selama ini terkendala akses terhadap model premium berbayar.
Aplikasi ini bahkan sempat menyebabkan penurunan harga saham NVIDIA karena investor mulai mempertanyakan kelanjutan dominasi model komersial tertutup.
4. Integrasi AI DeepSeek ke Produk Elektronik Rumahan
Pada Februari 2025, DeepSeek mengumumkan kerja sama dengan produsen perangkat elektronik besar asal Tiongkok seperti:
Haier
Hisense
TCL
Model LLM dan VL DeepSeek mulai diintegrasikan ke dalam:
Smart TV
Lemari es pintar
Mesin penyedot debu robot
Pengguna kini bisa berinteraksi dengan perangkat rumah tangga pintar dengan perintah berbasis bahasa alami, serta meminta saran atau rekomendasi melalui AI—mirip fitur ChatGPT dalam perangkat.
5. Kontroversi Privasi dan Reaksi Pemerintah AS
Sukses besar DeepSeek tidak datang tanpa tantangan. Di tengah lonjakan popularitas, Amerika Serikat mulai memperketat pengawasan terhadap DeepSeek AI.
Tindakan Pemerintah AS:
17 Maret 2025: Departemen Perdagangan AS menginstruksikan seluruh staf untuk tidak menggunakan aplikasi DeepSeek AI di perangkat pemerintah.
Februari 2025: Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, mengumumkan investigasi terhadap DeepSeek karena dugaan penyalahgunaan data pribadi.
Maret 2025: Proposal undang-undang diluncurkan oleh anggota Kongres AS untuk melarang aplikasi DeepSeek dari semua perangkat resmi pemerintah.
Kekhawatiran utama pemerintah AS adalah:
Lokasi penyimpanan data di server Tiongkok
Potensi pengumpulan metadata pengguna
Hubungan DeepSeek dengan pemerintah Tiongkok
Ini mengingatkan pada kasus TikTok, di mana AS juga pernah mengancam pelarangan nasional karena masalah serupa.
6. Reaksi OpenAI dan Meta
Tak hanya pemerintah, perusahaan teknologi besar pun mulai gerah dengan kehadiran DeepSeek:
OpenAI menuduh DeepSeek AI melatih modelnya dengan menggunakan API GPT-4 tanpa izin (melanggar ToS). Namun tuduhan ini belum dibuktikan secara publik.
Meta disebut telah membentuk tim internal khusus untuk mempelajari efisiensi arsitektur DeepSeek, terutama dalam hal:
Pengurangan biaya pelatihan
Kecepatan inferensi
Penggunaan hardware lokal
Ini menandakan bahwa meski masih pemain baru, DeepSeek kini diperhitungkan sebagai ancaman serius terhadap dominasi Barat di sektor AI.
7. Tantangan yang Masih Menghadang
Meski sedang naik daun, DeepSeek tetap menghadapi beberapa tantangan besar:
🔺 Isu Kepercayaan Global
Meskipun bersifat open-source, DeepSeek masih harus membuktikan bahwa mereka tidak tunduk atau dimanipulasi oleh kepentingan pemerintah Tiongkok.
🔺 Ekspansi Infrastruktur
Untuk bersaing secara global, DeepSeek perlu memperluas infrastruktur inference di luar Tiongkok, mengingat banyak negara mulai mempertanyakan keamanan data lintas negara.
🔺 Adaptasi Multibahasa
Hingga saat ini, sebagian besar kekuatan DeepSeek masih didominasi oleh bahasa Mandarin dan Inggris. Untuk benar-benar global, adaptasi ke bahasa seperti Spanyol, Arab, Indonesia, dan lainnya masih perlu waktu dan sumber daya.
8. Potensi Masa Depan dan Prediksi
Melihat tren yang ada, berikut adalah beberapa prediksi perkembangan DeepSeek AI dalam 12–18 bulan ke depan:
✅ Menjadi Open-Source Leader dari Asia
DeepSeek punya peluang besar menjadi representasi Asia dalam komunitas open-source global yang selama ini didominasi Barat.
✅ Mendorong Persaingan Sehat di Industri AI
Tekanan biaya dari DeepSeek bisa memaksa perusahaan besar seperti OpenAI, Anthropic, dan Cohere untuk:
Menurunkan biaya akses
Membuka bagian dari modelnya
Berinovasi lebih cepat
✅ Kolaborasi Global
Jika DeepSeek berhasil membangun reputasi netralitas, mereka bisa menjalin kolaborasi global dengan startup teknologi dari Eropa, India, Timur Tengah, bahkan Indonesia.
✅ Masuknya ke Dunia Pendidikan dan Enterprise
Model efisien DeepSeek berpotensi besar digunakan oleh:
Sekolah dan universitas
Layanan publik di negara berkembang
Startup teknologi di Asia Tenggara
Kesimpulan
DeepSeek AI adalah contoh nyata bagaimana teknologi canggih tidak selalu harus mahal, tertutup, atau berasal dari Silicon Valley. Dalam waktu kurang dari dua tahun, DeepSeek membuktikan bahwa dengan kombinasi antara efisiensi, open-source, dan inovasi produk, sebuah startup bisa menjadi pemain utama dunia.
Meski diwarnai kontroversi dan pengawasan politik, eksistensi DeepSeek telah membuka babak baru dalam industri AI: babak multipolar dan lebih terbuka.
Bagi dunia, hadirnya DeepSeek adalah angin segar dan sinyal bahwa masa depan kecerdasan buatan tidak hanya ditentukan oleh segelintir raksasa teknologi—tapi oleh komunitas global yang saling bersaing dalam semangat transparansi, efisiensi, dan inovasi.